Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 21 November 2013

BISNIS ONLINE YANG BERMASALAH

BISNIS ONLINE YANG BERMASALAH

Contoh Bisnis Online Yang Bermasalah
www.bl*bl*-electronics.com penipu berkedok jualan barang elektronik
Hati-hati membeli barang elektronik (HP, Laptop, Apple, Blackberry dan lain-lain) melalui toko online Electronics Blibli.com dengan alamat website : www.bl*bl*-electronics.com dengan alamat Jln. Raja *** , Kompleks Tanjung *** Batam, Riau, 29*** Indonesia, no HP : 082395297***. Pemilik toko online tersebut adalah penipu berkedok jualan barang elektronik. Barang yang dipesan tidak pernah dikirim. Malah korban diperas dengan berbagai macam alas an, antara lain : barang kelebihan, barang ditahan petugas bea cukai, barang ditahan polisi bandara, barang ditahan petugas dinas perhubungan dan lain sebagainya yang ujung-ujungnya selalu minta transfer uang. Oleh karena itu jangan sampai anda membeli barang melalui alamat website www.bl*bl*-electronics.com. Jangan terkecoh dengan testimoni, surat ijin, alamat dan logo yang menyatakan bahwa toko tersebut terpercaya karena semua itu adalah fiktif.
Bila Anda ingin terjun ke bisnis online, sebaiknya waspadai bisnis toko online fiktif.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan banyak yang sudah melek internet, Indonesia memang tercatat sebagai salah satu dari 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Tak kurang dari 50 juta pengguna internet adalah orang Indonesia, dan separo dari jumlah itu melakukan transaksi secara online.

Namun sayangnya, reputasi Indonesia di mata internasional terkait bisnis online ternyata cukup memprihatinkan. Menurut data Bagian IT dan Cybercrime Bareskrim Polri, tak kurang dari 18 negara pernah mengajukan komplain kepada Indonesia karena melakukan penipuan dengan format transaksi bisnis atau dagang melalui internet. Negara-negara itu di antaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Malaysia, Singapura, Eropa Timur, dan Australia.

Negara-negara asing itu mengadu karena tertipu oleh website dan blog asal Indonesia yang menjual beragam barang. Setelah konsumen di negara asing itu mengirimkan uang, namun barang yang dipesan tak kunjung datang. Padahal website dan blog itu menampilkan gambar, harga serta alamat lengkap si penjual barang.

Namun ketika dilacak, ternyata alamatnya palsu. Banyak pula ditemukan pengelola situs web dan blog yang beridentitas fiktif. Dalam transaksinya, si penjual barang di internet itu meminta pembeli untuk mengirim uang terlebih dahulu. Karena itulah kita perlu waspadai bisnis toko online fiktif.
Sumber berita : http://bongkarpenipuan.blogspot.com

Minggu, 03 November 2013

Bisnis Beretika

Bisnis di industri telekomunikasi tak selamanya berjalan baik. Karena itulah PT XL Axiata Tbk mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan semakin menurunnya bisnis telekomunikasi mereka.
XL pun mencoba terjun ke bisnis data center dancloud computing sebagai alternatif bisnis masa depan XL. Demikian disampaikan Arkav Juliandri selaku General Manager M2M & Cloud XL.
Sampai saat ini, diakui Arkav, XL telah membangun data center untuk publik di tiga lokasi yaitu Bintaro seluas 1.200 meter persegi, di Surabaya 2.400 meter persegi dan di Pekanbaru 850 meter persegi. Bandung dan Cibitung juga telah dipilih XL sebagai tempat pembangunan data center XL.
"Data center di Surabaya luasnya 3.600 meter persegi, tapi yang kami buka untuk publik 2.400 meter persegi dan sisanya untuk kebutuhan XL," jelas Arkav yang ditemui Tim Tekno Liputan6.com di Airman Restaurant, Jakarta.
Fasilitas data center yang dimiliki XL masuk dalam kategori 'tier 3' dengan klasifikasi redundan pada pasokan daya dan koneksi komunikasi data yang dilengkapi cadangan berlapis. Selain itu, keamanannya teruji dengan kesiapan pencegah bahaya kebakaran, gempa bumi, peluru, serta piranti keamanan fisik.
Arkav pun mengaku bahwa fasilitas data center yang dimiliki XL menempati posisi ketiga terbesar di Indonesia setelah Telkomsigma dan Biznet.
Lebih lanjut Arkav menyebutkan terdapat setidaknya 20 perusahaan yang telah mempercayakan datanya pada XL. Perusahaan tersebut merupakan korporasi berskala internasional, perusahaan multinasional, e-commerce dan juga perusahaan manufaktur.
"Ada perusahaan financial dan perbankan yang sedang mengujicoba fasilitas data center XL. Semoga saja kami bisa melayani mereka dengan baik sesuai kebutuhannya," tandasnya.
Perusahaan yang tengah berusaha menyelesaikan proses akuisisi dengan Axis ini mengaku akan mengembangkan terus bisnis data center yang dimilikinya. XL menargetkan di tahun 2014 telah memiliki fasilitas data center seluas 8000 meter persegi. 

Bisnis Praktik Tak Beretika Part 2

Bisnis Praktik Tak Beretika Part 2

Kasus
Bisnis Praktik Tak Beretika Semakin Mengkhawatirkan Yogyakarta, Praktik bisnis tak beretika di Yogyakarta semakin mengkhawatirkan, terutama di bidang pendidikan, keuangan, dan bisnis properti. Tiap pengusaha diharapkan bisa secara sadar melaksanakan bisnis beretika, sedangkan masyarakat serta pemerintah harus terus mengawal. "Catatan akhir tahun untuk bidang pendidikan, keuangan, dan bisnis properti sangat buruk. Kami juga terus menyoroti bisnis tak beretika di bidang perdagangan dan kesehatan," ujar Ketua Lembaga Om Senang (LOS) DIY Budi Doremi, Selasa (18/12). Di bidang pendidikan, masih terjadi praktik pendidikan tak beretika, seperti jual beli ijazah dan gelar. Beberapa lembaga pendidikan juga menawarkan iming-iming lulus langsung kerja tanpa kejelasan sistem perkuliahan. "Cenderung semakin kreatif untuk tidak beretika, padahal di tengah kota pendidikan," ujarnya. Pengaduan pelanggaran prinsip bisnis beretika di bidang properti juga terus mengalir, antara lain menyangkut perizinan dan kualitas konstruksi. Penipuan berkedok investasi banyak dijumpai. Saat ini LOS sedang memproses praktik bisnis tidak beretika pada outsourcing penyedia satpam. Beberapa pengaduan yang masuk ke LOS menyebutkan, para satpam diperkirakan tak memperoleh pelatihan dan pendidikan standar satpam. Padahal, mereka dikenai biaya pelatihan yang biasanya dilimpahkan ke lembaga kepolisian. Ketika berlatih di Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, misalnya, para satpam hanya diajari tentang baris-berbaris selama dua hari. Seusai pelatihan, mereka juga tak memperoleh sertifikat. "Sehingga terjadi kebingungan apakah sudah dianggap selesai mengikuti pelatihan satpam ketika keluar dari outsourcing," ungkap Budi. Meski upah minimum provinsi dipenuhi, satpam juga mengeluh tidak adanya uang lembur ketika bekerja pada hari libur. Bisnis tak beretika di kalangan outsourcing satpam terjadi di banyak tempat dan menimpa lebih dari 600 satpam. Berdasarkan pengaduan yang masuk, LOS akan mengundang pihak- pihak terkait untuk memberikan keterangan. Penelusuran tentang kejelasan masalah juga akan terus dilakukan. "Tak beretika karena tidak ada transparansi," tutur Budi.

Analisis : contoh kasus seperti ini seharusnya banyak yang harus dibenahi dari "akar" yang akan terasa dampaknya sampai yang kecil. Mulai dari kesadaran para petinggi lembaga tersebut.
Sumber : Kompas.com

BISNIS TAK BERETIKA Part 1

BISNIS TAK BERETIKA Part 1
1. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.

2. Praktik Bisnis Masih Abaikan Etika
Rukmana menilai praktik bisnis yang dijalankan selama ini masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan dan kerapkali diwarnai praktik-praktik bisnis tidak terpuji. Hal ini mengindikasikan bahwa di sebagian masyarakat kita telah terjadi krisis moral dengan menghalalkan segala mecam cara untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu memperkaya diri sendiri maupun tujuan kelompok untuk eksistensi keberlanjutan kelompok. Terapi ini semua adalah pemahaman, implementasi dan investasi etika dan nilai-nilai moral bagi para pelaku bisnis. Baswir berpendapat bahwa pembicaraan mengenai etika dan moral bisnis sesungguhnya tidak terlalu relevan bagi Indonesia. Jangankan masalah etika dan moral, masalah tertib hukum pun masih belum banyak mendapat perhatian. Sebaliknya, justru sangat lumrah di negeri ini untuk menyimpulkan bahwa berbisnis sama artinya dengan menyiasati hukum. Akibatnya, para pebisnis di Indonesia tidak dapat lagi membedakan antara batas wilayah etika dan moral dengan wilayah hukum. Wilayah etika dan moral adalah sebuah wilayah pertanggungjawaban pribadi. Sedangkan wilayah hukum adalah wilayah benar dan salah yang harus dipertanggungjawabkan di depan pengadilan. Akan tetapi memang itulah kesalahan kedua dalam memahami masalah etika dan moral di Indonesia.

3. Contoh Kasus Tentang Bisnis yang Tidak Beretika
Raksasa perangkat jaringan mobile Erikzon melayangkan gugatan terhadap pembuat ponsel Samsang Electronics. Gugatan ini diajukan karena Samsang dituduh telah melanggar hak paten. “Kami sudah melayangkan gugatan hukum kepada Samsang terkait pelanggaran hak paten di Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Belanda,” kata Ase Lindskog, juru bicara Erikzon. Menurut Lindskog, pihaknya telah melakukan negosiasi besar dengan Samsang terkait pembaharuan lisensi. “Kesepakatan mereka dengan kami telah berakhir sejak 31 Desember tahun lalu,” ujarnya lagi. Masalahnya, Samsang masih memakai paten ponsel yang tidak berlisensi lagi. Ketika dikonfirmasi, juru bicara Samsang di Seoul masih enggan mengomentari masalah ini. Entah iri atau ingin menjatuhkan rival, yang jelas kasus pelanggaran paten dan perlawanan legal lainnya sudah sering bahkan biasa terjadi di sektor teknologi. Bisa jadi karena perusahaan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D).

4. Analisis
Dalam dunia bisnis sering kali perusahaan melakukan banyak cara agar memenangkan persaingan termasuk dengan cara pelanggaran hak paten. Banyak alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan pelanggaran hak paten. Penyebabnya bisa jadi karena perusahan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan, takut kalah dari persaing, dan lain-lain. Pelanggaran yang dilakukan pihak Samsang sangatlah tidak baik, mengingat telah berakhirnya kesepakatan antara Samsang dan Erikzon. Hal ini sangat merugikan Erikzon karena Erikzon telah melakukan penelitian dan pengembangan yang memakan banyak biaya serta waktu yang tidak sedikit. Dampaknya bagi Erikzon adalah para investor akan mencabut penanaman modalnya yang mengakibatkan Erikzon akan mengalami kerugian besar. Sebaiknya jangan hanya karena keuntungan semata kita merugikan orang lain, agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, kita melakukan hal yang dapat merugikan orang lain. Berbisnislah dengan cara yang benar dan sesuai etika bisnis. Semoga bisnis-bisnis di Indonesia tidak hanya memikirkan laba saja tapi juga keselamatan dan kenyamanan konsumennya.
sumber : okezone.com

 

Blogger news

Blogroll

About